

Begitu manisnya Ramadan hingga hati kita berharap ia tak cepat berlalu. Namun, Allah ﷻ telah menetapkan bahwa Ramadan hanya berlangsung satu bulan sebagai madrasah bagi hamba-Nya. Selama sebelas bulan berikutnya, kita menjalani kehidupan dengan bekal yang diperoleh dari Ramadan ini. Begitulah siklusnya, tahun demi tahun, kita terus dipertemukan dengan Ramadan agar tetap berada di jalan kebaikan, menjadi lebih baik, dan semakin bertakwa di setiap tahunnya.
Kita semua tahu bahwa Ramadan adalah bulan yang penuh kemuliaan, bulan diturunkannya Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia. Allah ﷻ berfirman,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)."
(QS Al-Baqarah: 185)
Namun, tahukah kita bahwa Al-Qur’an itu sendiri diturunkan pada satu malam yang luar biasa, malam yang lebih mulia dari seribu bulan? Allah ﷻ berfirman,
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
(QS Al-Qadr: 1-3)
Bayangkan …
”Satu malam yang nilainya lebih besar daripada seribu bulan! Satu malam yang jika diisi dengan ibadah, lebih berharga daripada delapan puluh tiga tahun beribadah tanpa henti.”
Begitu besar karunia Allah ﷻ, tetapi sudahkah kita benar-benar mempersiapkan diri untuk menyambut malam penuh keberkahan ini?
Ketika memasuki sepuluh hari terakhir Ramadan, Rasulullah ﷺ tidak menyia-nyiakan malam-malam penuh kemuliaan ini. Beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha,
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ ﷺ إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ
"Rasulullah ﷺ biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah."
(HR Bukhari, no. 2034 dan Muslim, no. 1174)
Ada beberapa pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari Rasulullah ﷺ dalam menghidupkan malam-malam terakhir Ramadan. Beliau mengisinya dengan shalat, doa dan bacaan Al-Qur’an. Bahkan, beliau bertadarus bersama Malaikat Jibril ‘alaihis salam, membacakan Al-Qur’an dan disimak langsung olehnya.
Pada malam-malam spesial mencari Lailatul Qadar, beliau tidak beribadah sendirian. Aisyah radhiyallahu 'anha menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ membangunkan keluarganya agar turut serta menghidupkan malam-malam penuh keberkahan ini. Beliau memahami bahwa keutamaan Lailatul Qadar bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang terdekat. Seorang suami membangunkan istrinya, seorang istri membangunkan suaminya, orang tua membangunkan anak-anaknya, hingga seluruh penghuni rumah ikut serta dalam meraih keberkahan malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Setiap amal ibadah yang dilakukan di Lailatul Qadar memiliki pahala yang besar. Satu huruf dari bacaan Al-Qur’an bernilai sepuluh kebaikan di luar Ramadan. Satu ayat yang dibaca lebih baik daripada seekor unta dengan punuk yang indah. Lalu bagaimana dengan Ramadan? Dan bagaimana pula jika dilakukan di Lailatul Qadar?
”Satu rakaat shalat yang dilaksanakan, satu ayat yang dibaca, satu doa yang dipanjatkan, bahkan satu tasbih yang diucapkan di malam Lailatul Qadar lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan.”
Namun, ada sebagian orang yang merasa malas atau berpikir, "Biarlah aku ibadah sendiri, tidak perlu membangunkan orang lain, capek, ribet." Padahal, Rasulullah ﷺ mengajarkan bahwa Lailatul Qadar bukan hanya tentang ibadah personal, tetapi juga tentang mencari keberkahan dengan keluarga dan orang-orang terdekat.
Sebagian bapak-bapak mungkin berpikir, "Kasihan istri saya, Ustadz. Dia sudah capek seharian mengurus balita-balita kami. Biarlah dia istirahat, tidak perlu dibangunkan." Namun, ini hanya sepuluh malam dalam setahun. Sepuluh malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan! Justru di sinilah kesempatan untuk saling menguatkan dalam ibadah. Karena pada akhirnya, bukan hanya suami yang membutuhkan keberkahan malam ini, tetapi seluruh keluarga.
Ada juga ibu-ibu yang mungkin ingin membangunkan suaminya untuk beribadah, tetapi takut terjadi pertengkaran. "Suami saya kan kerja pagi, nanti kalau dibangunkan dia bisa bad mood atau malah marah." Tetapi, bukankah ini kesempatan langka yang hanya datang sekali setahun? Memang, suami mungkin merasa lelah, tetapi justru malam-malam terakhir Ramadan ini adalah waktu yang sangat berharga. Mungkin, saat membangunkan suami, kita bisa mulai dengan lembut dan penuh kasih, mengingatkan bahwa ibadah ini adalah investasi pahala yang luar biasa. Jika suami merasa dihargai dan didukung, maka insya Allah, keberkahan itu akan terasa bersama.
Menyambut sepuluh hari terakhir Ramadan, penting bagi kita untuk memiliki perencanaan yang matang agar ibadah kita dapat terlaksana dengan baik. Setiap program yang direncanakan perlu dilengkapi dengan monitoring dan evaluasi, agar kita bisa melihat apakah target yang ditetapkan sudah tercapai atau belum. Misalnya, jika salah satu target keluarga adalah berdoa setiap hari selama satu jam, kita harus memastikan waktu yang tepat seperti antara pukul 03.30 hingga azan subuh, yang merupakan waktu mustajab. Namun, jika tidak ada perencanaan, kegiatan ibadah bisa menjadi tidak terarah. Oleh karena itu, sangat penting untuk merencanakan setiap langkah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk menghidupkan malam-malam Ramadan bersama keluarga. Dengan perencanaan yang baik, setiap anggota keluarga bisa terlibat dalam kegiatan ibadah, dan semangat ibadah akan semakin terasa dalam suasana kebersamaan.
Orang tua memegang peranan penting dalam memperkenalkan keutamaan sepuluh malam terakhir Ramadan kepada anak-anak mereka. Ini adalah waktu yang penuh berkah, dan sangat penting untuk melibatkan anak-anak dalam ibadah sesuai dengan kemampuan mereka. Orang tua harus semangat untuk belajar dan menyusun program ibadah, baik untuk diri mereka sendiri maupun untuk anak-anak. Rasulullah ﷺ bersabda,
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnya.”
(HR Bukhari, no. 6615)
Oleh karena itu, sangat disayangkan jika di akhir Ramadan, orang tua justru lebih sibuk mempersiapkan lebaran daripada memanfaatkan sepuluh malam terakhir untuk meningkatkan ibadah. Dengan perencanaan yang baik, orang tua bisa memberikan teladan yang baik dan mengajak seluruh anggota keluarga untuk meraih keberkahan di akhir Ramadan.
Maka, rencanakan dengan baik setiap malam di sepuluh hari terakhir Ramadan. Bagi yang libur, alhamdulillah, bisa fokus penuh beribadah, sementara yang masih bekerja, kuliah, atau memiliki anak yang masih sekolah, setiap kita tetap bisa mengatur waktu sebaik mungkin untuk meraih keberkahannya. Program yang kita buat untuk mendapatkan Lailatul Qadar tidak membutuhkan uang yang banyak, yang terpenting adalah kemauan dan tentunya taufik dari Allah ﷻ. Keikhlasan dan kesungguhan dalam beribadah akan membawa kita pada keberkahan yang luar biasa, dan hanya Allah ﷻ yang memberikan petunjuk dan keberhasilan.
”Ingatlah bahwa Lailatul Qadar itu dimulai sejak matahari terbenam, tepat setelah Maghrib, dan puncaknya terjadi pada sepertiga malam terakhir.”
Semoga kita semua diberikan kekuatan dan kesempatan untuk memanfaatkan malam-malam ini sebaik-baiknya, beribadah dengan penuh khusyuk, dan meraih keberkahan serta ampunan dari Allah ﷻ. Semoga kita bisa bersama-sama menghidupkan malam-malam penuh kemuliaan ini dengan hati yang tulus, baik untuk diri sendiri maupun keluarga. Aamiin.
Sumber tulisan diambil dari kajian, ”Peran Pendidikan Keluarga Dalam Menyambut 10 Hari Akhir Ramadhan - Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.”
Youtube Terbaru





Artikel Terbaru




