Hari yang pasti akan datang dan di dalamnya akan tegak penghakiman dari Dzat yang maha adil dan bijaksana adalah hari kiamat. Hari di mana tiada raja yang kekuasaannya berarti, kecuali Allah. Hari di mana tiada yang menguasai kecuali Allah azza wajalla.
Allah taala berfirman (yang artinya),
“Yang merajai hari kemudian.” (QS. Al Fatihah: 4).
Kekuasaan Yang Sempurna
Terlepas dari perbedaan pemaknaan dan bacaan lafaz maaliki dalam surat Al Fatihah, semua ulama sepakat akan pemaknaan kekuasaan yang tak terbatas lagi sempurna bagi Allah azza wajalla. Syekh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullahu mengatakan,
“Kekuasaan yang dimiliki Allah adalah kekuasaan yang hakiki dan sempurna dari segala sisinya..” (Tafsir Surat al Fatihah 54)
Terkumpul pada kekuasaan Allah, dua hakikat penguasaan yaitu kekuasaan untuk mengendalikan secara langsung dan kekuasaan untuk menguasai seluruhnya.
Hari Kemudian
Penyebutan di dalam surat Al Fatihah bahwa Allah lah yang merajai hari kemudian memberikan pengajaran kepada kita bahwa ‘penampakan’ kekuasaan-Nya di hari itu untuk memangkas kepongahan orang-orang yang merasa berkuasa di dunia. Jika sebelumnya, orang-orang yang memiliki kekuasaan merasa di atas angin, maka di hari pembalasan, tak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya.
Syekh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullahu berkata,
“Allah mengkhususkan penyebutan hari kemudian di surat ini karena ditampakkannya kekuasaan dan kerajaan-Nya di hari tersebut melebihi ketika di dunia.” (Tafsir Surat al Fatihah 55).
Menjadi Hamba Yang Sadar Diri
Jika menyadari bahwa Allah lah yang merajai hari pembalasan, hal pertama yang selayaknya terpikir oleh seorang muslim adalah berhentinya dari perbuatan maksiat dan tekadnya menjadi hamba yang diridai-Nya.
Ingatlah kala Allah berfirman,
لِمَنِ الْمُلْكُ الْيَوْمَ
“Milik siapakah kekuasaan di hari ini?!” (QS. Ghafir: 16)
Yakni siapakah yang merajai hari tersebut yang benar-benar dahsyat, yang bahkan mengumpulkan seluruh manusia sejak awal hingga akhir, baik penduduk bumi maupun langit, yang akan terputus seluruh kekuasaan kecuali Dia di hari itu.
Milik Dia lah kekuasaan di hari itu, yaitu Allah Dzat yang maha menguasai.
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Senin, 11 Dzulkaidah 1442 H / 21 Juni 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web : https://lorongfaradisa.or.id/
: http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : https://www.instagram.com/elfadis__/
📘 Facebook : https://www.facebook.com/lorongfaradisa
___
Share agar lebih bermanfaat