Jika kembali ke zaman di mana Imam Ahmad rahimahullahu masih memperjuangkan kebenaran, kita akan merasa malu dengan sendirinya. Ujian yang bertubi menimpa dirinya tak lebih menggugah dibanding respon tenang beliau dengan mengatakan,
“Justru ujian tersebut semakin menguatkan imanku.” (Al Muntakhab min Rasaail Ibn Rajab 80)
Syekh al Islam Ibnu Taimiyah rahimahullahu mengisahkan,
“Yusuf alaihissalam diuji dengan ragam ujian. Mulai dari saudara-saudaranya yang iri, kemudian berusaha disingkirkan dengan memasukkan ke sumur yang menyebabkan Yusuf dijual sebagai budak ke negeri kufur. Tak sampai disitu, ujian Yusuf alaihissalam masih terus berlanjut dengan dipaksa berbuat nista atau harus dipenjara. Apa yang ia pilih? Justru Yusuf memilih dipenjara daripada berbuat nista. Ia lebih mengedepankan perih di dunia dibanding harus menanggung azab Allah.”
Demikianlah orang-orang yang membebaskan diri dari ikatan perbudakan hawa nafsu kepada kemerdekaan penghambaan kepada Allah. Tidaklah memandang bahwa kesempitan justru lebih membahagiakan kecuali mereka yang diberikan keutamaan oleh Allah untuk tidak tertipu dengan kehidupan dunia.
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Jum’at, 12 Jumadil Awwal 1443 H / 17 Desember 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web : https://lorongfaradisa.or.id/
: http://syafiqrizabasalamah.com/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : https://www.instagram.com/elfadis__/
📘 Facebook : https://www.facebook.com/lorongfaradisa
___
Share agar lebih bermanfaat