Sejarah merekam banyak sekali peristiwa besar dalam dunia Islam yang terjadi di bulan Dzulqa’dah. Peristiwa ini bukan untuk tidak diperingati, tapi lebih ke menghayati bahwa Islam pernah mencapai puncak kejayaan di masa lalu dan Allah janjikan itupula di waktu yang akan datang.
Umrah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama Banyak Dilakukan di Bulan Dzulqa’dah
Sebagaimana diungkapkan oleh Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu,
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اعْتَمَرَ أَرْبَعَ عُمَرٍ كُلُّهُنَّ فِي ذِي الْقَعْدَةِ إِلَّا الَّتِي مَعَ حَجَّتِهِ: عُمْرَةً مِنَ الْحُدَيْبِيَةِ
“Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan umrah 4 kali, semuanya di bulan Dzulqa’dah, kecuali umrah yang mengiringi haji beliau yaitu umrah dari hudaibiyah”(HR. Bukhari 1780 dan Muslim 1253).
Para ulama mengungkapkan bahwa hal ini dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama karena keutamaan bulan ini dan menyelisihi perilaku masyarakat jahiliyah yang menganggap bahwa umrah di bulan tersebut tidak layak dilakukan.
Perjanjian Hudaibiyah ditandatangani
Perjanjian yang dipicu oleh larangan kaum kafir Quraisy yang menghalangi kaum muslimin untuk masuk kota Makkah. Langkah diplomasi lebih dipilih oleh sang panutan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama, untuk menjaga kota Makkah dari pertumpahan darah. Peristiwa besar ini terjadi di bulan Dzulqa’dah tahun keenam hijriyah.
Perang Bani Quraidzah
Pertempuran yang dipicu karena pembangkangan orang-orang Yahudi dengan perjanjian antara mereka dan kaum muslimin ini terjadi di tahun kelima hijriyah. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama dan pasukan beliau mengepung bani Quraidzah di perkampungan mereka kurang lebih selama 25 hari dan diakhiri penyerahan diri mereka kepada pasukan kaum muslimin.
Perpisahan
Saat itu, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama keluar dari kota Madinah menuju Madinah pada bulan Dzulqa’dah untuk berhaji yang terakhir kalinya. Seolah menyampaikan salam perpisahan kepada kaum muslimin. Wasiat untuk terus berpegang teguh kepada Al Qur’an dan As Sunnah beliau sampaikan di padang Arafah.
Disusun & Dipublikasikan oleh Tim Ilmiah Elfadis
Pada 15 Dzulqo’dah 1441 H