Bulan Syawwal atau bulan kesepuluh dalam
penanggalan hijriyah menyimpan banyak nilai historis. Bagi bangsa Arab sendiri,
bulan Syawwal adalah momen di mana banyak terjadi peristiwa pernikahan. Adapun
dalam Islam, sejarah mencatar bahwa beberapa peperangan justru terjadi di bulan
Syawwal.
Tahun
Pertama Hijriyah
Di bawah kepemimpinan Ubaidah bin Al Harits
bin Al Muthalib, pasukan kaum muslimin yang jumlahnya tak lebih dari 30 orang
muhajirin harus berhadapan dengan pasukan Abi Sufyan di lembah Rabigh. Terjadilah
peristiwa saling melempar senjata antar kedua pasukan.
Tahun
Kedua Hijriyah
Pertengahan bulan Syawwal di tahun kedua,
terjadi peperangan kaum Muslimin dan Bani Qainuqa' karena seorang muslimah yang
dilecehkan dan dibunuhnya seorang laki-laki yang berusaha membela wanita
tersebut. Kaum muslimin di bawah kepemimpinan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam langsung akhirnya mengepung benteng
Bani Qainuqa' dan menyebabkan mereka menyerahkan diri.
Tahun
Ketiga Hijriyah
Peristiwa perang besar terjadi di tahun ini di
bulan Syawwal adalah perang Uhud. Meski sempat kalang kabut menghadapi 3000an
pasukan Kafir, akhirnya Allah akhiri perang tersebut dengan kemenangan kaum
Muslimin. Perang ini begitu membekas di hati Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam karena meninggalnya paman beliau,
Hamzah bin Abdul Muthallib radhiyallahu
'anhu. Selain itu kaum muslimin juga mendapat pelajaran bahwa dunia ini
akan melalaikan dan kemenangan Allah akan datang.
Tahun
Kelima Hijriyah
Kaum Muslimin di bulan Syawwal tahun kelima
Hijriyah sempat mengalami peristiwa pengepungan oleh orang-orang kafir yang
saat itu di bawah pimpinan Abu Sufyan. Ide dari seorang sahabat yang mulia,
Salman Al Farisi radhiyallahu 'anhu,
untuk membuat parit di sekeliling Madinah, Allah jadikan sebagai sebab
terjaganya kaum muslimin dari rencana makar orang kafir.
Tahun
Kedelapan Hijriyah
Delapan tahun berselang dari masa hijrahnya
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,
di sebuah lembah yang berjarak 27 km dari kota Makkah terjadi perang antara kaum
muslimin dan kaum kafir , yang sekaligus perang terakhir Rasulullah.
Tahun
Kedelapan Hijriyah
Di tahun yang sama, atau bisa dibilang sebagai
lanjutan dari perang Hunain, kaum Muslimin mengepung kota Thaif demi mengejar
musuh yang melarikan diri ke sana. Pengepungan ini menyebabkan beberapa sahabat
terluka parah akibat serangan musuh yang berlindung di balik benteng.
|
Disusun & Dipublikasi oleh Tim Ilmiah Elfadis
Tanggal
: 21 Syawwal 1441 H