MITOS BULAN SAFAR DALAM TRADISI MASYARAKAT JAHILIYAH
MITOS BULAN SAFAR DALAM TRADISI MASYARAKAT JAHILIYAH

MITOS BULAN SAFAR DALAM TRADISI MASYARAKAT JAHILIYAH

    Islam datang sebagai petunjuk bagi orang-orang yang mau berpikir. Bahwa ada sebagian tradisi dalam masyarakat sebelum kedatangan Islam yang bahkan tidak diterima oleh fitrah mereka sebagai seorang manusia. Setidaknya ada dua tradisi masyarakat Jahiliyah yang diperbaiki dengan kedatangan Islam.


Memaju Mundurkan Penanggalan

    Di antara hal yang cukup konyol terjadi di kalangan masyarakat Jahiliyah adalah seenak hati mereka untuk memaju mundurkan penanggalan. Hal ini mereka lakukan dalam rangka melanggar ketentuan Allah azza wajalla dalam sebagian bulan. Sebelum ketentuan larangan perang di bulan haram dihapus, Allah azza wajalla mengharamkan peperangan terjadi di bulan-bulan yang Allah muliakan, sebagaimana dalam firman-Nya (yang artinya),

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.” (At Taubah : 36).

    Perilaku mereka ini ditujukan agar bisa dengan leluasa melanggar peraturan Allah azza wajalla tanpa harus terhalangi dengan keberadaan peraturan di bulan-bulan tertentu. Misal mereka memajukan penanggalan bulan Safar ke bulan Muharam demi bisa menyerang kaum lainnya. Dan lain sebagainya.


Dipublikasikan Tim Ilmiah Elfadis

Tanggal 10 Safar 1442 Hijriyah