Dalam setiap kajian yang saya bawakan ke hadapan pemuda, maka tema cinta dan pernikahan selalu mendominasi. Saya maklum akan hal ini, karena masa muda adalah masa yang penuh dengan ujian. Tahukah kita, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama sudah mengabarkan bahwa masa muda ini kelak akan dipertanyakan di akhirat, untuk apa dihabiskan??? Masa muda yang penuh ujian ini menimbulkan decak kagum dan bangga, jika pemuda-pemuda Islam mengisi waktu-waktu mereka dengan ketaatan kepada Allah. Para pemuda yang menjaga kehormatan dirinya untuk senantiasa beribadah kepada Allah akan mendapatkan balasan dinaungi di hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Namun selain itu, di masa-masa inilah seorang biasanya mulai terserang gejala kebanyakan, yaitu jatuh cinta. Pandangan yang beriringan dengan desiran halus di hati. Gerak gerik kikuk seorang pemuda saat gadis yang dicintai lewat. Adalah hal-hal wajar yang dilalui setiap insan. Tapi ketika berlebihan dalam mencintai bahkan seringkali menyebut-nyebut namanya dalam doa, dalam keadaan kita tidak siap dengan segala sesuatunya, justru akan menjadikan seorang pemuda tenggelam dalam lautan al isyq. Cintailah seseorang sekedarnya. Menyebut-nyebut namanya dalam doa tidak menyembuhkan rasa cintamu. Mungkin Allah kabulkan, tapi belum tentu dialah yang terbaik. Oleh karena itu, mintalah yang sebaik mungkin kepada Allah. Pinta kepada-Nya kebaikan di dunia dan akhirat. Jika dia memang jodohmu, maka Allah akan mudahkan jalannya. Jika bukan, maka bagaimanapun engkau tertatih dengan rasa cintamu, tak akan mampu mendekatkan. Disadur dan digubah dari video : https://bit.ly/2Mb2YB7