Aku terbangun tiba-tiba.
Bunyi keras dan rasa sakit yang menimpa tubuhku, tak mungkin terabaikan begitu saja
Dua orang dengan rupa mengerikan di hadapanku.membentakku
Tanpa perkenalan, aku tahu mereka ialah Munkar dan Nakir
Aku sering mendengar tentang keduanya dulu semasa di dunia
Ketakutanku kian menjadi menanti pertanyaan demi pertanyaan penentu ihwalku nanti
Dengan suara menggelegar, pertanyaan pertama pun digelar,
"Man Rabbuk?!"
Mulutku hendak menjawabnya, tapi lidahku kelu dari mengeja kata demi kata
"haah haaah.. Aku dulu pernah mendengar manusia mengucapkan dan aku menirukannya."
Hanya itu yang keluar
Darrrrr ... Pukulan keras pertama kuterima, sebagai tanda jawabanku jauh dari kebenaran.
"Man nabiyyuk?!"
Lidahku kembali kelu kala menjawabnya,
"Haahhhhh. Kudengar banyak orang dulu sering mengucapkannya. Yang kubisa dulu hanya menirukannya."
Pukulan menyakitkan itu kembali kuterima.
"Maa diinuk?!"
Jawaban yang sama terucap dari lisanku.
Rabbku, melalui dua malaikat-Nya mulai menampakkan bahasan di hari kemudian.
Neraka yang menyala-nyala
Api yang kubayangkan kelak akan membakarku.
Andai, dulu di dunia kuikuti semua anjuran sahabatku
Andai, dulu di dunia aku rajin mengerjakan perintah Rabbku
Bukan, andai saja penyesalan di hari ini berguna.
Andai, andai.
Aku terbangun, dari mimpi yang membuat seluruh tulangku luluh lantak.
(Hanya penggambaran betapa mengerikan hari yang penyesalan kita tidak lagi berguna didasarkan pada sumber-sumber yang sahih perihal kejadiannya)
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Selasa, 30 Muharram 1442 H / 7 September 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web : https://lorongfaradisa.or.id/
: http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : https://www.instagram.com/elfadis__/
📘 Facebook : https://www.facebook.com/lorongfaradisa
___
Share agar lebih bermanfaat