Bismillah.
Sobat Elfadis, apakah kabar diri kita di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini? Apakah semakin bersemangat dalam melakukan ketaatan atau justru sebaliknya?
Mari kita simak bagaimana Nabi kita, Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam di 10 hari terakhir.
Diriwayatkan dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sangat giat beribadah di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan beliau bersabda, "berusahalah kalian mendapat Lailatul Qadar di 10 hari terakhir." (HR Bukhari Muslim)
Subhanallah, begitulah Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. Padahal beliau sudah dijamin surga, sudah pasti diampuni. Namun tetap bersemangat dalam taat. Bagaimana dengan kita? Semoga Allah memberikan kita taufik untuk bisa meneladani Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.
Diantara usaha yang dapat dilakukan untuk mengejar Lailatul Qadar adalah dengan menghidupkan malam dengan ketaatan kepada Allah terutama itikaf.
Jika kita tak bisa memaksimalkan 10 hari terakhir, maka setidaknya jangan meninggalkan tujuh hari terakhirnya. Sebab, datangnya malam Lailatul Qadar yang paling dekat adalah malam ke-27 berdasarkan hadits dari Ubay bin Ka'ab. Akan tetapi, hal ini tidak mengindikasikan bahwa setiap tahun lailatul qadar jatuh di malam yang sama. Bisa jadi di malam ke-27 bisa juga di malam yang lain.
Waktu datangnya lailatul qadar disembunyikan, tidak seperti waktu makbul di hari Jumat. Diantara hikmahnya agar kaum muslim bersemangat di seluruh 10 hari terakhirnya. Seandainya diketahui kapan malamnya maka kebanyakan manusia akan lalai dan hilang semangatnya dalam beramal, hanya ingin beramal di malam Lailatul Qadar saja, padahal kita tidak tahu kapan ajal akan menjemput.
Dari Ubadah bin Shamit, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam keluar pada kami untuk menggambarkan tentang Lailatul Qadar sementara fulan dan fulan sedang bertikai lalu informasi tersebut hilang dan mungkin ini lebih baik untuk kalian maka berusahalah di malam 29, 27, atau 25."
Dari hadits ini dapat diambil faidah tentang Fulan dan Fulan yang bertikai sehingga terhalang dari lailatul qadar. Dengan demikian, jidal adalah salah satu hal yang bisa menghalangi seseorang dari ilmu yang bermanfaat.
Disebutkan bahwa, "tidaklah seseorang terhalang dari rezeki kecuali sebab dosa yang dilakukan." Oleh karena itu, periksalah dosa-dosa yang belum kita minta ampun kepada Allah. Perbanyak istighfar, semoga Allah memudahkan kita untuk memaksimalkan malam-malam yang tersisa ini dengan optimal. Baik dengan memperbanyak tilawah, dzikir, shalat dan hal-hal baik lainnya.
Wallahu'alam.
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Disusun oleh pemenang lomba meringkas materi dauroh online Lorong Faradisa bab puasa