Kamu orang gila, jika kamu masih berharap bisa terlepas dari cercaan manusia. Kalaulah seandainya Nabi dan Rasul makhluk yang paling sempurna yang Allah ciptakan, yang Allah jaga mereka dari dosa-dosa dan maksiat, tidak terlepas dari cercaan manusia, apalah manusia biasa seperti kita yang penuh dengan noda dan dosa. Mereka dikatakan tukang sihir, orang gila, dsb. Sebagaimana yang Allah firmankan : (كَذَ الِكَ مَاۤ أَتَى ٱلَّذِینَ مِن قَبۡلِهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا قَالُوا۟ سَاحِرٌ أَوۡ مَجۡنُونٌ) Artinya : Demikianlah setiap kali seorang Rasul yang datang kepada orang-orang yang sebelum mereka, mereka (kaumnya) pasti mengatakan, “Dia itu penyihir atau orang gila.” [Surat Adz-Dzariyat 52] Tidakkah kita melihat bagaimana Allah dihina oleh orang nasrani, mereka mengatakan Nabi Isa anak Allah, begitupula yahudi yang mengatakan Uzair anak Allah. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya : (وَقَالَتِ ٱلۡیَهُودُ عُزَیۡرٌ ٱبۡنُ ٱللَّهِ وَقَالَتِ ٱلنَّصَـٰرَى ٱلۡمَسِیحُ ٱبۡنُ ٱللَّهِۖ) Artinya : Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah”. [QS. At-Taubah : 30] Bukankah Allah pernah berfirman dalam Hadis Qudsi : عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ كَذَّبَنِي ابْنُ آدَمَ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ وَشَتَمَنِي وَلَمْ يَكُنْ لَهُ ذَلِكَ فَأَمَّا تَكْذِيبُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ لَنْ يُعِيدَنِي كَمَا بَدَأَنِي وَلَيْسَ أَوَّلُ الْخَلْقِ بِأَهْوَنَ عَلَيَّ مِنْ إِعَادَتِهِ وَأَمَّا شَتْمُهُ إِيَّايَ فَقَوْلُهُ اتَّخَذَ اللَّهُ وَلَدًا وَأَنَا الْأَحَدُ الصَّمَدُ لَمْ أَلِدْ وَلَمْ أُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لِي كُفْئًا أَحَدٌ. Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Allah berfirman: 'Anak Adam telah mendustakan-Ku, padahal ia tidaklah mempunyai alasan sedikit pun. Dan ia juga telah mencemoohku padahal ia tidak mempunyai alasan melakukan hal itu. Ada pun kedustaannya padaku adalah ungkapannya, 'Dia tidak akan mengembalikanku sebagaimana Ia telah menciptakanku pertama kali.' Padahal penciptaan yang pertama tidak lebih mudah daripada hanya sekedar mengembalikannya. Adapun cercaannya pada-Ku adalah ungkapannya, 'Allah telah menjadikan anak untuk diri-Nya.' Sementara Aku adalah Rabb Yang Maha Esa, Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada sesuatu pun yang serupa Dengan-Ku.'” (HR. Bukhari) Orang-orang yahudi menghina Allah dengan berkata tangan Allah terbelenggu : (وَقَالَتِ ٱلۡیَهُودُ یَدُ ٱللَّهِ مَغۡلُولَةٌۚ) Dan orang-orang Yahudi berkata, “Tangan Allah terbelenggu.” [QS. Al-Maidah : 64] Dan di zaman sekarang kaum liberal dengan terang-terangan menghina Allah. Mengatakan Allah takut dengan akal manusia, mengolok-olok kalimat takbir dengan “takebeer” yang bermakna negatif, bahkan beberapa tahun yang lalu di sebuah perguruan tinggi “islam”, beramai-ramai mereka menyorakkan kalimat hinaan terhadap Allah, dengan mengatakan “Anjinghu Akbar” yang videonya tersebar di mana-mana. Dan dewasa ini kita dipertontonkan dengan sekelompok orang yang dengan lantang meremehkan syariat dan berani mengatakan bahwa sistem yang Allah berikan tidak cocok untuk diterapkan di zaman ini. Begitulah balada hinaan manusia terhadap Nabi yang mulia. Yang Allah jaga mereka dari kesalahan. Dan itulah rentetan catatan sejarah kelam lidah manusia dengan cercaannya terhadap Dzat Yang Maha Agung, Maha Suci Allah atas segala hinaan dan makian mereka. Kalaulah seandainya Allah azza wajalla Dzat Yang Maha Sempurna, yang menciptakan manusia dengan kesempurnaan, yang menciptakan alam semesta, kehidupan dunia, mengatur siang dan malam, Dzat Yang Maha Adil dengan syariat yang paling adil tanpa sedikitpun kekurangannya. Dengan kebesaran-kebesaran yang dapat dirasa melalui panca indera pun masih dihina oleh manusia, apalah daya kita yang jauh dari kata sempurna ini. Ulama sering berucap : رضا الناس غاية لا تدرك Keridhaan manusia adalah tujuan yang mustahil untuk digapai. Kalaulah engkau orang yang pandai engkau akan dicaci oleh orang yang bodoh, begitupula sebaliknya. Jika Engkau orang yang baik engkau akan dibenci oleh orang jahat, begitupula sebaliknya. Maka dari itu tidak perlu kita mengharapkan keridhaan manusia. Apapun yang kita lakukan di dunia ini, harapkan keridhaan Allah yang Maha Adil dalam segala urusan hambaNya.
| Disusun & Dipublikasi oleh Tim Ilmiah Elfadis Tanggal : 08 Rabi'ul Akhir 1441 H
________________
Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :
Facebook :
Syafiq Riza Basalamah Official / https://www.facebook.com/SyafiqRizaBa...
Instagram :
Syafiq Riza Basalamah Official
Twitter :
Syafiq Riza Basalamah Official @ustadzsyafiq
Telegram :
Syafiq Riza Basalamah Official / @SRB_Official
Website :
http://syafiqrizabasalamah.com/