Kita tidak bisa menolak, seberapapun nafsu kita enggan dengan takdir yang Allah tetapkan.
Tapi kita masih masih bisa mengisi ruang hati kita dengan kesabaran dan keridaan.
---
Allah azza wajalla berfirman,
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُن بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
"Dia (Zakaria) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku." (QS. Maryam : 4).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa'diy rahimahullahu mengatakan,
فتوسل إلى الله تعالى بضعفه وعجزه، وهذا من أحب الوسائل إلى الله، لأنه يدل على التبري من الحول والقوة، وتعلق القلب بحول الله وقوته.
"Zakariya bertawassul kepada Allah dengan berdoa menyebutkan seluruh lemah dirinya sebagai manusia. Ini bentuk tawassul yang paling dicintai Allah. Karena menunjukkan pelepasdirian seorang yang berdoa dari kekuatan dirinya. Dan terpautnya hatinya dengan daya dan kekuatan Allah azza wajalla."
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Sabtu, 26 Rabiul Akhir 1442 H / 12 Desember 2020
Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat