Seorang muslim memiliki kewajiban untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas keimanannya. Hal yang menjadi sebab meningkatnya keimanan adalah belajar akidah Islam yang benar.
Berpaling Dari Agama Allah adalah Bentuk Kezaliman Yang Besar
Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa.” (QS. As Sajdah : 22).
Ayat ini menunjukkan tentang kekufuran orang-orang yang berpaling dari ayat Allah azza wajalla. Begitupun ketika seorang berpaling dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama maka ia terancam hal yang sama.
Bagaimana Mempelajari Agama Islam?!
Para ulama membagi kewajiban mempelajari syariat Islam ke dalam dua tingkatan,
Kelompok pertama adalah hal-hal yang wajib diketahui dan dipelajari oleh setiap muslim. Seperti shalat, zakat, puasa, haji, dan hal-hal lain yang ibadah seorang tidak sah tanpa mengetahuinya.
Kelompok kedua adalah hal-hal yang tidak wajib dipelajari oleh semua elemen dalam kaum muslimin. Ketika ada sebagian yang sudah mengerjakan, maka kewajiban lain gugur. Seperti ilmu tentang waris, hudud, dan lain-lain.
Keengganan Mempelajari Adalah Bentuk Pengingkaran
Seroang muslim yang baik dan menginginkan perbaikan agama pada dirinya, maka ia tidak akan merasa enggan untuk belajar akidah, yang merupakan penentu apakah keyakinannya dibenarkan ataukah tidak. Sebagaimana kita tahu bahwa ada dua golongan yang Allah benci dan merupakan golongan sesat, yaitu orang-orang yang memiliki ilmu tapi tidak beramal dan golongan yang beramal tapi tanpa didasari akan ilmu.
Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Sabtu, 29 Safar 1442 Hijriyah - 17 Oktober 2020