MEMOHON PERLINDUNGAN DARI KEBURUKAN PERILAKU ANGGOTA BADAN
Dari Abu Ahmad Syakal bin Humaid, beliau berkata, Aku berkata kepada Rasulullah ﷺ : Ya Rasulullah ajarkan kepadaku sebuah doa. Beliau pun menjawab, ucapkan :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِي، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِي، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِي، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِي، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّي
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku, dan air maniku”
FAIDAH
Setiap anggota badan akan dimintai pertanggunganjawab oleh Allah ‘azza wajalla di hari kiamat. Sebagaimana firman Allah ta’ala :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’dy rahimahullahu mengatakan terkait ayat di atas:
فحقيق بالعبد الذي يعرف أنه مسئول عما قاله وفعله وعما استعمل به جوارحه التي خلقها الله لعبادته أن يعد للسؤال جوابا، وذلك لا يكون إلا باستعمالها بعبودية الله وإخلاص الدين له وكفها عما يكرهه الله تعالى.
“Semestinya seorang hamba yang mengetahui bahwa seluruh anggota tubuhnya akan dimintai pertanggungan jawab dan jawaban atas setiap pertanyaan yang diajukan, menggunakan seluruh anggota tubuhnya untuk ketaatan kepada Allah, mengikhlaskan ibadah kepada-Nya, dan menjauhkan dari seluruh yang dilarang oleh Allah”
DOA KEENAM
MEMOHON KELEMBUTAN HATI
Dari Zaid bin Arqam radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Tidaklah aku katakan kepada kalian sesuatu kecuali sesuatu tersebut telah Rasulullah ﷺ lakukan. Dulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama berdoa :
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ، اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ، وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا "
“Ya Allah, lindungilah aku dari sifat lemah, malas, pengecut, pelit, pikun, dan adzab kubur. Ya Allah, karuniakanlah hatiku dengan ketakwaan dan bersihkanlah ia. Sesungguhnya engkau sebaik-baik Dzat yang membersihkan hati. Engkaulah pemilik dan pengatur hati. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tak pernah kenyang, dan dari doa yang tidak terkabul”
FAIDAH
(اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا )
Mengisi hati dengan ketakwaan adalah menyibukkannya dengan kebaikan-kebaikan dan menjauhi dari mengikuti hawa nafsu semata.
(وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَ )
Membersihkan hati dari segala bentuk akhlak yang kotor. Sekaligus berisi pengakuan bahwa tiada satupun yang mampu membersihkan hati kecuali Allah ta’ala semata.
| Disusun & Dipublikasi oleh Tim Ilmiah Elfadis
Tanggal : 19 Rabi’ul Akhir 1441 H
________________
Silahkan bergabung dan mendapatkan tulisan, audio, video serta jadwal kajian Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah di :
Facebook :
Syafiq Riza Basalamah Official / https://www.facebook.com/SyafiqRizaBa...
Instagram :
Syafiq Riza Basalamah Official
Twitter :
Syafiq Riza Basalamah Official @ustadzsyafiq
Telegram :
Syafiq Riza Basalamah Official / @SRB_Official
Website :
http://syafiqrizabasalamah.com/