CINTA YANG SALAH
CINTA YANG SALAH
    Di antara manusia ada kelompok yang salah dalam melabuhkan kecintaan mereka. Jika hanya sekedar hati yang patah, tentu saja ini tidak terlalu masalah, namun bagaimana jika kesalahan dalam melabuhkan cinta ini menyebabkan seluruh pahala amalannya terhapus? Merekalah orang-orang musyrik yang lebih mencintai sesembahan selain Allah dibandingkan Dzat yang menciptakan mereka.

Allah Dulu, Allah Lagi, dan Allah Terus

    Kecintaan terhadap sesuatu adalah awal mula kecondongan hati seseorang untuk mengikuti jejak yang dicinta. Hal inilah yang terlarang dari mendahulukan kecintaan kepada selain Allah dan Rasul-Nya.

    Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah : 24).


Mendahulukan Kecintaan Kepada Allah dan Rasul-Nya adalah Bukti Keimanan

    Keimanan bukan sekedar pengakuan, melainkan dituntut pembuktian nyata. Di antaranya adalah bahwa rasa cinta yang dimilikinya senantiasa mendorongnya mendahulukan Allah dan Rasul-Nya.

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama pernah bersabda,

“Tidak sempurna iman seorang di antara kalian sehingga aku lebih dicintainya daripada anak, orang tua, dan manusia seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).




Mencintai Allah dan Rasul-Nya Akan Semakin Menambah Manis Keimanan

    Seorang seringkali resah dan kosong dengan hidup ini. Segala upaya dia lakukan, namun hatinya terus kosong. Mungkin saja ia lupa dengan satu kunci besar agar keimanannya semakin terasa manis dengan rasa cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya yang kian ditingkatnya.

    Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama,

“Ada tiga perkara, barangsiapa terdapat di dalam dirinya ketiga perkara itu, makai a akan mendapatkan manisnya iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dibandingkan orang lain, mencintai seseorang hanya karena Allah, dan benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan ia darinya, sebagaimana kebenciannya jika dicampakkan ke api.” (HR. Muslim).


Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis

Sabtu, 5 Muharram 1442 H / 14 Agustus 2021

Follow dan support akun kami :

🌏 Web     : https://lorongfaradisa.or.id/

                   : http://www.syafiqrizabasalamah.net/

🖥 Youtube     : https://www.youtube.com/LorongFaradisa

🌐 Telegram     : https://t.me/lorongfaradisaofficial

📱 Instagram     : https://www.instagram.com/elfadis__/

📘 Facebook     : https://www.facebook.com/lorongfaradisa

___

Share agar lebih bermanfaat