Yang membedakan amaliah seorang muslim dan selainnya adalah permulaannya. Seorang muslim yang baik akan senantiasa berusaha menjadikan setiap detik dalam amaliahnya bernilai ibadah, termasuk permulaannya. Awal yang mulia akan menjadikan akhirannya diberkahi Allah.
TERJADI SILANG PENDAPAT APAKAH AL FATIHAH DIMULAI DENGAN BASMALAH
Perbedaan yang terjadi di antara para ulama tentang terhitungnya basmalah sebagai bagian surat Al Fatihah atau tidak adalah sesuatu yang wajar. Bahkan lebih jauh, Ulama juga bersilang pendapat apakah basmalah termasuk awal semua surat dalam Al Quran?! Syekh Muhammad al Amin asy Syinqithy rahimahullahu mengatakan,
اختلف العلماء في البسملة ، هل هي آية من أول كل سورة ، أو من الفاتحة فقط ، أو ليست آية مطلقاً ، أما قوله في سورة النمل فهي آية من القرآن إجماعاً
“Para ulama berselisih pendapat tentang basmalah. Apakah ia merupakan bagian dari ayat pertama setiap surat atau hanya di Al Fatihah atau bahkan bukan sama sekali. Adapun yang berada di tengah surat An Naml (ayat 30) merupakan bagian dari Al Quran. Ini berdasarkan ijmak para ulama.” (Mudzakirah fii Ushul al Fiqh 67)
PENDAPAT PALING TENGAH
Adanya potensi anggapan bahwa perselisihan teranggapnya basmalah termasuk bagian dari ayat Al Quran atau tidak, syekh Muhammad al Amin al Syinqithy rahimahullahu menyebutkan pendapat paling tengah,
الجمع بين الأقوال : بأن البسملة في بعض القراءات - كقراءة ابن كثير - آية من القرآن ، وفي بعض القرآءات : ليست آية ، ولا غرابة في هذا
“Pendapat paling tengah di antara perselisihan yang ada adalah yang mengakomodir semua pendapat tadi, yaitu bahwa basmalah termasuk bagian ayat dari Al Quran di sebagian qiraah, seperti qiraah Ibnu Katsir, dan tidak dengan qiraah yang lain. Hal seperti ini (perselisihan) sudah biasa terjadi.” (HR. Bukhari 4647).
AWAL DARI SETIAP AMALIAH
Keberkahan yang didapatkan dari amalan seorang hamba juga ditentukan apakah hamba tadi memulai kegiatannya dengan basmalah atau tidak. Dalam hal ini, bahkan jika dikupas secara bahasa, basmalah memiliki rahasia yang hanya diketahui oleh orang-orang yang mau merenunginya.
Syekh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullahu menyebutkan alasan taqdir (prakira) ketika seorang mengucapkan basmalah bahwa ia tengah secara tidak langsung mengatakan “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang aku memulai kegiatan ini” bukan dengan “Aku memulai kegiatan ini dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”,
Mencari keberkahan dengan memulai menyebut nama Allah sebelum yang lain;
Membatasi bahwa kegiatannya hanya diawali dengan menyebut nama Allah.
TIGA NAMA ALLAH YANG MULIA
Dalam basmalah, terdapat tiga nama Allah azza wajalla yang mulia. Yaitu lafdzul jalaalah Allah yang nama-nama-Nya yang lain terkait kepada-Nya dan Ia lah yang menjadi tujuan penghambaan seorang hamba, yaitu Dzat yang tiada lain berhak disembah kecuali Dia semata.
Begitupun dengan nama Ar Rahman dan Ar Rahim, yang menunjukkan keluasan dan keberlanjutan rahmat Allah atas seorang hamba. Yang rahmat-Nya tiada dapat seorang pun menandinginya walau hanya sedikit.
Bagi-Nya lah berpulang segala pujian dan penghambaan.
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Selasa, 7 Safar 1442 H / 14 September 2021
Follow dan support akun kami :
🌏 Web : https://lorongfaradisa.or.id/
: http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : https://www.instagram.com/elfadis__/
📘 Facebook : https://www.facebook.com/lorongfaradisa
___
Share agar lebih bermanfaat