Mengesakan Allah azza wajalla
Adab yang paling tinggi yang hendaknya dimiliki seorang muslim terhadap Allah adalah mentauhidkan-Nya dan tidak berbuat kesyirikan kepada-Nya. Allah azza wajalla berfirman (yang artinya),
“Tidaklah Aku (Allah) menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat 56).
Membenarkan Segala Firman-Nya
Seorang muslim wajib membenarkan dan mengimani seluruh firman Allah azza wajalla. Hal ini sebagaimana firman Allah azza wajalla (yang artinya),
“Dan siapakah orang yang lebih benar perkataan(nya) dari pada Allah?” (QS. An Nisa’ : 87).
Ridha Dengan Segala Ketetapan-Nya
Konsekuensi beriman kepada Allah azza wajalla adalah kita ridha dengan segala ketetapan-Nya dan bersabar dengan segala hal yang menjadi takdir dari-Nya. Disertai dengan keyakinan bahwa dalam setiap takdir tersebut terdapat hikmah yang besar. Allah azza wajalla berfirman,
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah : 155).
Merendahkan Diri di Hadapan Allah
Bentuk adab lain kepada Allah adalah seorang menempatkan dirinya rendah di hadapan-Nya, yaitu dengan berdoa dan meminta segala sesuatu kepada-Nya. Ibnu Hajar rahimahullahu mengatakan,
“Hakikat berdoa adalah seseorang menampakkan kerendahan diri dan rasa butuhnya kepada Allah azza wajalla.” (Fathul Baary 11/98).
Disusun & Dipublikasikan Oleh Tim Ilmiah Elfadis
Senin, 30 Rabiul Awwal 1442H / 16 November 2020
.Follow dan support akun kami :
🌏 Web | lorongfaradisa.or.id - http://www.syafiqrizabasalamah.net/
🖥 Youtube : https://www.youtube.com/LorongFaradisa
🌐 Telegram : https://t.me/lorongfaradisaofficial
📱 Instagram : Instagram.com/elfadis__
📘 Facebook : facebook.com/lorongfaradisa.
___
Share agar lebih bermanfaat