Suami Sulit Bangun Subuh? Coba Trik Lembut Ini!
Suami Sulit Bangun Subuh? Coba Trik Lembut Ini!

Pertanyaan:

Ustadz, suami saya sulit sekali untuk dibangunkan salat Subuh. Sering kali ia memberikan alasan, dan terkadang kami sampai bertengkar karena hal ini. Sebagai seorang istri, saya sering merasa jengkel dan emosi ketika membangunkannya. Mohon nasihat agar suami bisa istikamah dalam salat Subuh di awal waktu, dan bagaimana sebaiknya sikap saya sebagai istri?

 

Jawaban:

Pertama-tama, perlu dipahami bahwa untuk menyampaikan nasihat, kondisi hati sangat berperan. Banyak orang yang hatinya belum siap menerima nasihat.

 

Ibarat sebuah gelas yang kotor, jika langsung diisi air bersih, maka air itu akan menjadi kotor pula. Demikian pula, jika hati seseorang “tertutup,” maka ia sulit menerima kebaikan yang disampaikan.


Dalam hal ini, seorang istri dapat berupaya “membersihkan gelas” suami dengan pendekatan lembut dan menghindari pertengkaran. Mungkin saja ada berbagai masalah dalam diri suami yang membuatnya sulit bangun Subuh. Sebagaimana diketahui, salat Isya dan Subuh berjamaah adalah salat yang paling berat bagi orang-orang munafik. Rasulullah bersabda,

 

لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ً

Tidak ada salat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari salat Subuh dan salat Isya.”

(HR Bukhari no. 657)

 

Maka, untuk membuka hatinya, jika ada waktu luang, ajaklah suami berziarah kubur agar ia dapat mengingat kematian. Selain itu, istigfar secara rutin juga membantu membersihkan hati dari noda-noda yang menghalangi kebenaran. Allah berfirman,

 

وَذَكِّرْ فَإِنَّ ٱلذِّكْرَىٰ تَنفَعُ ٱلْمُؤْمِنِينَ

"Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman."

(QS Adz-Dzariyat: 55)

 

Dalam memberi nasihat, jangan memaksanya saat ia mengantuk atau ketika suasana tidak mendukung. Sebaiknya, bangunkan suami dengan cara yang lebih lembut, seperti membuatkan kopi atau sarapan sebagai bentuk perhatian. Hal ini jauh lebih efektif daripada membangunkannya dengan nasihat panjang yang malah bisa menimbulkan kejengkelan.

Ada kisah tentang seorang polisi yang hidupnya jauh dari agama dan sering berbuat zalim, bahkan pada istrinya sendiri. Suatu hari istrinya mengirim nasihat melalui video kajian “Andai Aku Tidak Menikah Dengannya”, yang isinya nasihat-nasihat untuk suami, tetapi video tersebut tidak pernah dibuka oleh suaminya. Hingga suatu hari, sang suami menghadapi kasus besar dan akhirnya harus ditahan. Di sinilah, barulah hatinya “terbuka.” Ketika akhirnya menonton video yang dikirimkan istrinya, ia pun menangis karena merasa tersentuh dan menyesal. Sering kali, hati seseorang baru terbuka saat berada dalam kesulitan atau ujian yang besar.

Jadi, nasihat ini bukan hanya untuk suami, tetapi juga untuk istri. Jadilah istri yang penuh kesabaran dan pengertian. Dengan niat dan cara yang baik, insyaAllah hati suami akan terbuka untuk menerima kebaikan dan istikamah dalam menjalankan salat Subuh pada awal waktu. Barakallahu fiikum.



 (Sumber tulisan diambil dari kajian: Syarat dan Ketentuan Talaq - Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A. di Masjid Abdillah, Jember. Rabu, 27 Rabiul Akhir 1446 H / 30 Oktober 2024)